Jumat, 25 Mei 2012

keperawanan ibu guruku yg seksi

5 MEI 2012 CERITA SEKS DEWASA 17 TAHUN++ KEPERAWANAN IBU GURU KU amaku SM dan sekarang umurku baru 19 tahun, dan perawakanku tinggi 171.5 cm dan kulitku sawo matang, sedangkan mataku berwarna coklat, dankisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman hidupku... Tahun 2004 yang lalu... Saat ini aku sekolah di salah satu SMK yang ada di tanjung pinang (kepulauan riau). Sekolahku letaknya jauh di luar kota (kira2 20 km dari kota tempat tinggalku), dan sehari-hari aku pergi menggunakan bus jemputan sekolahku, dan dari sinilah kisahku bermula... Pada suatu siang saat di sekolahan aku dan teman-teman sedang istirahat dikantin sekolah dan sambil bercanda ria, dan saat itu pula ada guruku (berjilbab) sedang makan bersama kami, pada saat itu pula aku merasa sering di lirik oleh ibu itu (panggil saja EKA), bu eka badannya langsing cenderung agak kurus, matanya besar, mulutnya sedikit lebar dan bibirnya tipis, payudaranya kelihatan agak besar, sedangkan pantatnya padat dan seksi, bu eka adalah guru kelasku yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris, dan dalam hal pelajarannya aku selalu di puji olehnya karena nilaiku selalu mendapat 8 (maaf bukan memuji diri sendiri!!) Saat didalam pelajaran sedang berlangsung bu eka sering melirik nakal ke arahku dan terkadang dia sering mengeluarkan lidahnya sambil menjilati bibirnya, dan terkadang dia suka meletakkan jari tangannya di selangkangannya dan sambil meraba di daerah sekitar vaginanya. Dan terkadang saya selalu salah tingkah di buatnya (maklum masih perjaka!!!!), dan kelakuannya hanya aku saja yang tahu. Saat istirahat tiba aku di panggil ke kantor oleh ibu itu, dan saat itu aku di suruh mengikutinya dari belakang. Jarak kami terlalu dekat sehingga saat aku berjalan terlalu cepat sampai-sampai tangan ibu eka tersentuh penisku (karena bu eka kalau berjalan sering melenggangkan tangannya) yang saat itu sedang tegang akibat tingkahnya di kalas. Namun reaksi ibu eka hanya tersenyum dan wajahnya sedikit memerah. Sampai saat aku pulang menaiki bus jemputan kami... Aku dan temanku duduk paling belakang, sedangkan bu eka duduk di kursi deretan paling depan. Saat semua teman-temanku sudah turun semua (saat itu tinggal aku bu Eka dan supirnya) bu eka melirik nakal ke arahku, dan tiba tiba ia langsung pindah duduknya di sebelahku dia duduk paling pojok dekat dinding), dan dia menyuruhku pindah di sebelahnya, dan aku pun menanggapi ajakannya. Saat itu dia meminjan handphone ku , katanya dia mau beli hp yang mirip punyaku (nokia tipe 6600) entah alasan atau apalah... Saat dia memegang hp ku tiba-tiba hp ku berbunyi, dan deringan hp ku saat itu berbubyi desahan wanita saat di kentot. aaaahhhhh... ahhhhshhhhshshh... oooooo... oooooohhhhhh dan seterusnya ternyata temanku yang menelepon. Tanpa basa basi bu eka bilang "apa ngga ada yang lebih hot, ibu mau dong". dengan nada berbisik. Yang membuatku nafsu. "jangan malu-malu tunjukin aja ama ibu... " Saat itu kupasang ear phone dan langsung aku perlihatkan rekaman video porno yang ku dapat dari temanku. Tanpa aku sadari bu eka meraba kontolku yang saat itu sedang tegang-tegangnya, dan dia terkejut, "wooow besar sekali anumu... " Padahal aku punya ngga gede-gede amat, panjangnya 15 cm dan diameternya 2.3 cm aja yaaa standart lahhhh... Dan terjadilah percakapan antara aku dan bu eka: Saat itu dia berbisik padaku "aku masih perawan looo... " di iringi dengan desahan. Lalu jawabku "oh yaaa, saya juga masih perjaka bu... " bu eka: jadi klo gitu kita pertemukan saja antara perjaka dan perawan, pasti nikmat... (tanpa basa basi lagi) lalu jawabku malu, aku: "ngga ah bu , saya ngga berani!!" bu eka: "ayolah... (dengan nada memelas)" aku: "tapi di mana bu? (tanyaku!)" bu eka: "di hotel aja biar aman" aku: "tapi saya ngga punya uang bu" bu eka : "ngga apa-apa ibu yang bayarin!!!" Dan saat tiba di kamar hotel ibu itupun langsung beraksi tanpa basa basi lagi. ia melucuti bajunya satu persatu sambil di iringi dengan desahan... yang pertama ia lepaskan adalah jilbab yang menutupi kepalanya, lalu baju, kemudian rok panjangnya. dan tibala saat ia melepaskan bh nya, yang ku lihat saat itu adalah toket ibu yang putih mulus (mungkin karena sering di tutupi kalleeee) dan putingnya yang masih merah. dan pada saat ia mau melepaskan celana dalamnya dia bertanya padaku... "mau bantuin ngga... " lalu hanya ku jawab dengan mengangguk saja. tanpa basa basi juga, aku mulai melepaskan celana dalamnya yang berwarna putis tipis. yang kulihat saat itu adalah jembut tipis saja, lalu aku mulai menyandarkannya di dinding kamar sambil kujilati. da n timbullah suara desahan yang membuata tegang kontolku ah... ahh... ahhhhshhhh... terruussss... ohhh... yeahhh... oooohhhhh... au... udahh dong ibu ngga tahan lagi... ooohhhh... yeah... o... o... oo... ohhhh... tanpa ku sadari ada cairan yang membasahi wajahku. cairan putih ituku hisap dan ku tumpahkan ke dalam mulutnya, ternyata bu eka suka "mau lagi donggg... " lalu aku kembali menghisap pepek bu eka yang basah dan licin kuat-kuat... "aaahhhh... ahhh... aarrgghh... uh... uh... uh... uh... ouuu... yeah... dan di sela teriiakan kerasnya muncrat lagi cairan putih kental itu dengan lajunya crroot... crooot... di saat dia terbaring lemas aku menindih badan bu eka dan selangkangannya ku buka lebar2, lalu ak u mencoba memasukkan kontolku ke dalam pepeknya bu eka dan yang terjadi malah ngga bisa karena sempit. saat ku tekan kepala kontolku sudah masuk setengah dan, ibu itu berteriak "ahhhh... ahhhh.ahhhhh... ahhhhh... , sakitttt... ahhh... pelan-pelan dong... " seakan tak perduli kutekan lagi. kali ini agak dalam ternyata seperti ada yang membatasi. ku tekan kuat-kuat "ahhhhhhh... aaaaaa... aaaauuuuu... , sakit... ohh... oh... ooghhhhhh... " aku paksakan saja... akhirnya tembus juga. "ahhhhhhhhhh... aaaaahhhhhh... , sakitttttttt... " bu eka berteriak keras sekali... Sambil ku dorong kontolku maju mundur pelan dan ku percepat goyanganku. "aahhhhhh... auhhhhhhhh... u.h... u.u... hh... a... u... u... hhhhh.hh.h.h. h... Dia terus menjerit kesakitan, dan sekitar 20 kali goyanganku aku terasa seperti mau keluar. Lalu aku arahkan kontolku ke tancapkan dalam dalam ke lobang memeknya sampai mnyentuh rahimnya dan... croot... ... crroootttt...ccrroott.. spermaku menyembur, sekitar 5 kali muncrat memenuhi memek dan rahimnya bu eka setelah di penuhi oleh spermaku yang berwarna putih kental kucabut kontolku dari memeknya. Selang beberapa menit aku baru menyadari kalau pepek bu eka mengeluarkan cairan seperti darah dan cairan putih kental. Lalu ibu eka cepat-cepat ke kamar mandi untuk membersihkan darahnya dan pejuhku. Setalah keluar dari kamar mandi bu eka langsung menyepong kontolku sambil tiduran di lantai. Ternyata walaupun perawan bu eka pandai sekali berpose. Lalu ku pegang pinggul bu eka dan mengarahkan ke posisi menungging. Lalu aku arahkan kontolku ke pepek bu eka, lalu ku genjot lagi... ohhh... oh... o... h.h.h.h.hh... h.hhhhh... h... hhhhhhh... hhhhh... yeahhhhh oouu... yesssss... ooohhhhh... yeahhhhh... saat aku sudah mulai bosan ku cabut kontolku lalu ku arah kan ke buritnya "sakit ngga... " laluku jawab "paling dikit bu... " aku mencoba memasukkan tetapi ngga bisa karena terlalu sempit lalu bu eka berkakta "ngga apa-apa kok kan masih ada pepekku mau lagi nggaaaak... " lalu ku kentot lagi pepeknya tapi sekarang beda waktu aku memeasukkan kontolku ke dalam, baru sedikit saja sudah di telan oleh pepeknya. Ternyata pepek bu eka mirip dengan lumpur hidup. aku mengarahkan kontolku lagi ahhh... ahhh... ahhh... ahh... oooouuuhh... yeah... ou... ou... ohhhhhh... dan saat sekitar 15 kali goyangan ku bu eka melepaskan kontolku "aku mau keluar... " lalu ku jawab "aku juga bu... , kita keluarin di dalem aja buu... " "iya deeh jawabnya... " lalu kumasukkan lagi kontol ku kali ini aku menusukknya kuatkuat. aaahhhh... ahhhh... aaaahhhhhh. ooooouuuuuuhhh... saat teriakan panjang itu aku menyemprotkan spermaku ke dalam pepeknya crroooot... crootttt...crroott...kembali spermaku mengisi rahim ibu guruku lalu aku mendengar kata-katanya "nikmat sekali... " Dan aku pun tidur sampai pagi dengan menancapkan kontolku di dalam pepeknya dengan posisi berhadapan ke samping supaya spermaku tak meleleh keluar... TAMAT DIENTOT ADIK IPAR DAN KAWAN KAWANNYA Namaku Elly. Usiaku kini 23 tahun. Aku sudah menikah dengan Albert yang kini berusia 25 tahun, dan kini aku adalah seorang ibu muda, dengan seorang anak yang baru berusia 6 bulan yang kami beri nama Michael. Sejak pacaran dan menikah sampai sekarang ini, suamiku sering berpergian ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Aku sendiri adalah wanita yang mendapat karunia wajah yang cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yang lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku sudah kembali ramping dan indah seperti pujian suamiku, meskipun aku baru melahirkan setengah tahun yang lalu. Mungkin hal itu karena aku rajin mengikuti senam aerobik, dan memang aku menjaga pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga karenanya. Aku sendiri tidak bekerja di luar, karena suamiku memiliki penghasilan yang lebih dari cukup. Dan memang suamiku ingin aku menjadi ibu rumah tangga yang baik saja, dengan tinggal di rumah untuk merawat anak kami dengan baik. Kehidupan seks kami juga luar biasa. Suamiku adalah lelaki perkasa di tempat tidur, dan aku sungguh menikmati kehidupanku ini. Kini kalau suamiku tak ada di rumah, aku hanya tinggal dengan anakku, juga pembantu kami yang kupanggil bi Iyem, satpam kami yang bernama Adrian, tukang kebun kami yang bernama pak Jono, dan juga sopir kami yang bernama Sarman. Di usiaku yang sekarang ini, nafsu seksku tentu sedang tinggi tingginya. Ditinggal oleh suamiku bekerja seperti ini, kadang aku amat merindukan bermain cinta dengannya. Demikian sekilas tentang keadaanku dan keluargaku. Hari itu hari Sabtu. Siang hari itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dengan berita yang aneh. Aku mendapatkan hadiah sebuah mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingatku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian itu. Dengan santai aku berkata, “Pak, terserah bapak mau bicara apa, tapi saya tak akan pernah mentransfer uang apapun untuk pajak atau yang lain”. Dan orang itu berkata panjang lebar, “Ibu Elly, kami memaklumi kalau ibu berhati hati, memang kami tak menyuruh ibu membayar apapun, karena pajak hadiah ditanggung oleh kami. Kami akan mengantarkan hadiah itu langsung ke rumah ibu sekitar satu jam lagi. Gratis bu, tak dipungut biaya apapun. Ibu boleh mencobanya, kalau ternyata mobilnya bermasalah kami langsung mengganti dengan yang baru. Tapi itu tidak akan terjadi bu, karena kami sudah melakukan More...pemeriksaan terhadap mobil ini”. Mendengar hal ini, aku hanya bisa mengangkat bahu dan berkata, “Ya terserah bapak. Maaf, dengan bapak siapa saya bicara?”. Dan orang itu menjawab, “Dengan bapak Anto. Ibu bisa menghubungi kantor kami di nomer *** ****. Aku mengiyakan saja dan kemudian memutus pembicaraan. Dalam hati aku merasa aneh, tapi ya kalau gratis, apa salahnya? Kulihat sekarang ini adalah jam 1 siang. Aku baru selesai makan siang, maka aku menyusui dan menidurkan anakku, supaya nanti ketika aku pergi aku tak begitu kuatir. Dan memang satu jam kemudian aku mendengar bel rumahku berbunyi, dan ketika aku keluar, aku melihat sebuah mobil Kijang Innova keluaran terbaru, dengan cat yang mulus mengkilap. Di belakangnya berhenti sebuah mobil Kijang pickup. Mungkin untuk mereka yang mengantar mobilku ini pulang nanti. Aku agak terkejut juga, berarti mungkin ini benar. Seseorang turun dari mobil pickup itu, sementara orang yang sudah berdiri di depan pintu rumah menyapaku. “Bu Elly? Saya Anto”, kata orang yang bernama Anto itu sambil mengulurkan tangannya. Aku menjabat tangannya dengan sedikit perasaan ragu dan menjawab “Elly”. Orang itu memang penampilannya rapi. Tapi wajahnya agak seram. Aku mencoba membuang semua pikiran negatif. Dan kemudian orang satunya yang berpenampilan biasa biasa, yang juga berwajah biasa biasa, menjabat tanganku. “Seto”, katanya. Aku menjabat tangannya dan menjawab, “Elly”. Setelah acara kenalan yang menurutku hanya formalitas ini, kami duduk di teras rumah, dan aku disodori formulir yang aku baca di bagian awal dan akhir saja, untuk memastikan aku tak keluar uang apapun untuk mendapatkan hadiah ini. Lalu Anto menawarkan padaku untuk mencoba mobil itu, karena nantinya aku harus mengisi formulir untuk memberikan ‘penilaian’ tentang kondisi mobil itu, sebelum acara serah terima surat kendaraan dilakukan. Aku setuju saja, dan aku menerima kunci mobil itu dari Anto. Aku masuk ke dalam mobil itu, joknya masih terbungkus plastik semua, baunya khas mobil baru. Dan dengan didampingi mereka, aku mulai mencoba mobil itu. Semua baik baik saja, sampai tiba tiba di sebuah gang yang sepi di dekat rumahku, Anto yang duduk di kursi depan menarik handbrake. Aku terkejut sekali, sampai lupa menginjak pedal kopling dan mesin mobil ini mati. Aku menoleh kepada Anto, tapi belum sempat aku bertanya, dari belakang aku dibekap, oleh Seto tentunya. Kurasakan bau yang menyengat, dan tak lama kemudian semuanya gelap… — Perlahan aku mulai sadar. Aku mengeluh perlahan, ketika aku tak bisa menggerakkan kedua tanganku yang terentang. Sakit rasanya. Aku mulai mencoba mengerti apa yang terjadi pada diriku. Ternyata kedua pergelangan tanganku yang terentang ini, terikat erat pada semacam pilar di ruangan ini. Sedangkan aku sendiri terbaring di atas matras. Yang membuatku tercekat, aku sudah tak mengenakan apa apa lagi selain bra dan celana dalamku. Kakiku memang masih bebas, tapi apa artinya? Aku kini sudah tak berdaya dengan tangan yang terpasung seperti ini. Aku memejamkan mata dan menggigit bibir, tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi padaku. Aku mulai menyesali kebodohanku tadi, mengapa bisa terjebak dengan iming iming hadiah itu. Tiba tiba pintu ruangan ini terbuka, lalu masuk seseorang yang membuatku ternganga tak percaya pada pengelihatanku. “Arman?”, seruku tak percaya. “Halo Elly… lama tak jumpa… bagaimana kabarnya?”, kata Arman dengan senyum yang membuat hatiku dingin seperti disiram air es. Aku takut sekali. “Arman… apa yang kamu lakukan ini? Ingat Arman, aku ini kakak iparmu. Tolong lepaskan aku..”, aku mencoba menyadarkan Arman walaupun aku tahu ini mungkin sekali merupakan hal yang sia sia. Aku tahu Arman memang menginginkan aku sejak aku dikenalkan Albert pada keluarganya. Arman adalah adik Albert yang kini berusia 24 tahun. Wajahnya memang cukup tampan. Dan sejak ia mengenalku, ia sudah beberapa kali mencoba mendekatiku, tapi tentu saja aku tak memberinya respon. Suatu hari ketika aku berkunjung ke rumah Albert saat masih tinggal bersama keluarganya, Arman nekat dan nyaris berhasil memperkosaku. Untung saja waktu itu kepulangan Albert menyelamatkanku, dan sejak itu aku tahu aku harus menghindari orang ini. Tapi kini aku sudah jatuh ke dalam tangannya. Tanpa sadar aku bergidik ngeri. Mendengar kata kataku, Arman hanya tertawa. Ia mendekatiku dan ‘krek…’. Arman merenggut braku hingga tali talinya putus. “Aduh…”, aku mengeluh perlahan, sedikit sakit rasanya pada bagian tubuhku yang tertekan tali braku saat Ellyrik Arman. Aku memejamkan mataku erat erat, malu sekali rasanya payudaraku terlihat oleh laki laki lain selain suamiku. “Elly… Elly… kamu kira aku segoblok itu sudah bersusah payah menjebakmu seperti ini dan melepaskan kamu begitu saja? Hahaha… aku belum gila, Elly”, kata Arman sambil menyeringai mengerikan saat aku menatapnya dengan marah bercampur takut. “Arman, kamu gila… lepaskan aku!!”, aku mulai panik dan membentaknya. ‘breeet… breeet’… seruanku dijawab Arman dengan merenggut robek celana dalamku, hingga kini aku sudah telanjang bulat. Aku menjerit kecil. Kini aku hanya bisa memandangi Arman dengan jantung berdebar ketika ia mulai melucuti pakaiannya sendiri. Sesekali aku mencoba meronta, tapi tak ada hasil sama sekali karena aku benar benar tak bisa menggerakkan kedua tanganku yang terentang lebar. Aku tahu, nasib yang buruk akan segera menimpaku, dan perlahan aku mulai menangis. “Lho sayang… kok nangis sih? Tenang saja, sebentar lagi kamu juga akan keenakan kok”, ejek Arman yang sudah bersiap di selangkanganku. Aku semakin ngeri, dengan suara gemetar aku memohon, “Arman, tolong jangan begini… aku ini kakakmu… kakak iparmu… masa kamu tega berbuat begini padaku…”. Arman tertawa sinis dan berkata dengan suara kasar, “Diam Elly. Kamu telah merendahkanku. Kamu selalu menolakku. Kamu tak pernah menghargai aku”. Aku sadar kalau aku memang selalu menjaga jarak dengannya, karena aku merasa ia berbahaya. Dan kini memang semuanya terbukti kan? Dan sambil merenggangkan kedua pahaku lebar lebar, Arman melanjutkan, “Kamu tak pernah mau aku ajak pergi makan berdua. Kamu anggap aku tak layak pergi berdampingan bersamamu. Benar benar perempuan sombong! Karena itu sekarang rasakan pembalasanku!”. Berkata begitu, Arman menempelkan kepala penisnya ke bibir liang vaginaku. Aku makin panik dan berusaha menggerakkan pinggulku menghindari hunjaman penis Arman saat Arman mulai memajukan pinggulnya. Berhasil, penis itu tak sampai melesak masuk menerobos liang vaginaku. Tapi rupanya Arman marah dengan perbuatanku, ia menamparku dengan keras, hingga aku mengaduh dan menangis kesakitan. “Jangan coba coba lagi Elly, atau nanti kamu akan kuberikan pada dua kacungku di depan itu!”, ancam Arman dengan suara yang mengerikan. Mendengar hal itu aku langsung melemas dan pasrah, di sela tangisanku, aku hanya bisa mengumpat getir, “Kamu gila.. Arman”. Arman hanya tertawa dan aku hanya bisa membiarkan kepala penis Arman menemukan bibir liang vaginaku, dan sesaat kemudian aku mengerang kesakitan saat liang vaginaku tertembus oleh batang penis Arman. Aku mulai menangis saat Arman memompa liang vaginaku. Walaupun aku sudah pernah melahirkan, tapi berkat senam dan ramuan khusus, liang vaginaku kembali menyempit. Konsekuensinya, kini aku merasa kesakitan karena liang vaginaku dipompa penis Arman yang cukup besar. Aku memalingkan mukaku supaya tak melihat wajah Arman yang kesenangan karena berhasil mendapatkan tubuhku. Ia meremasi kedua payudaraku dengan gemas, seolah melampiaskan segala nafsunya yang tak kesampaian untuk menikmati tubuhku sejak dulu. Sedangkan aku sendiri hanya bisa terus menggeliat kesakitan. “Elly… punyamu enaak”, erang Arman dengan tatapan penuh gairah padaku sambil terus menggenjotku. Ingin aku menamparnya, tapi kedua tanganku tak bisa kugerakkan. Aku hanya bisa merelakan liang vaginaku ditembusi oleh laki laki yang harusnya memperlakukanku sebagai kakak iparnya. Tapi Arman memang sudah kesetanan, ia mulai mencumbuiku dengan sangat bernafsu. Bibirku dilumatnya dengan ganas, sementara kedua payudaraku diremasnya dengan kuat. Perlahan aku mulai terangsang karena perbuatan adik iparku ini, rasa terhina karena diperkosa mulai berganti dengan rasa nikmat yang melanda selangkanganku dan juga sekujur tubuhku. Rupanya vaginaku sudah mampu beradaptasi dengan ukuran penis Arman yang tadinya terasa begitu menyesakkan. Aku malu sekali, ingin rasanya aku menyembunyikan wajahku yang terasa panas ini. Tapi tentu saja hal itu tak bisa kulakukan, maka aku hanya bisa pasrah namun mati matian berusaha menahan diri supaya tak kelihatan menikmati hal ini. Tapi sayangnya, tubuhku terlalu jujur, perlahan tanpa mampu kucegah, pinggangku terangkat saat aku menahan nikmat yang luar biasa. Kurasakan penis Arman melesak begitu dalam ketika ia menghunjamkan kuat kuat kedalam liang vaginaku, membuatku menggeliat keenakan seperti cacing kepanasan. Arman tertawa sinis dan mulai menghinaku, “Ternyata kamu menikmati punyaku juga Elly. Makanya kamu jadi cewek jangan sok suci.. hahaha.. kalau sudah kemasukan gini, toh kamu keenakan juga..”. Sambil menghinaku Arman terus memompa liang vaginaku dengan gencar. Aku sudah tak tahu apa yang harus kulakukan, karena perlahan tapi pasti aku sedang diantar menuju orgasme. “Arman… oohh… sudaah… ampuuun… ennngghh”, aku mulai mengerang dan melenguh. “Kenapa El? Enak ya?”, ejek Arman dan malah makin gencar memompa liang vaginaku. “Kamu…”, aku tak bisa menjawab, tubuhku menggigil, selangkanganku serasa akan meledak. Aku terus mengerang dan melenguh, sampai akhirnya aku mengejang hebat, kepalaku terlempar ke sana kemari karena aku menggelepar dihantam badai orgasme ini. “Oh Elly… kamu cantik sekali kalau seperti ini”, desah Arman yang tak menunjukkan tanda tanda akan orgasme, sementara aku sendiri sedang menderita dalam kenikmatan orgasme yang berkepanjangan ini, dan nikmatnya selangkanganku yang terus dipompa Arman semakin menjadi jadi. Namun rasa ngilu mulai menghampiri liang vaginaku, dan makin lama rasa itu makin menderaku. Aku sudah tak kuat lagi, dan berteriak “Armaaan… aaaaah… hentikaaaan… amppuuuun…”. Ia benar benar perkasa seperti suamiku, hanya saja suamiku lebih pengertian, membiarkanku beristirahat kala aku mengalami orgasme. Sedangkan Arman sama sekali tak memperdulikan keadaanku, ia hanya mencari kenikmatannya sendiri. Aku makin menderita dalam kenikmatan ini, rasanya tulang tulang di dalam tubuhku terlepas semua dari sambungannya, sementara tubuhku meliuk liuk dan menggelepar terhempas badai orgasme yang terus menerus ini. Entah cairan cintaku sudah membanjir berapa banyak, aku mulai pening dan tak mampu mengerang lagi. Dengan kejam Arman terus memompa liang vaginaku, sampai akhirnya CRRROOTT...CRRROOOTT...CROOTTT...spermanya mennyembur memenuhi rahimku lalu ruangan ini rasanya berputar, semuanya gelap… — Ketika aku mulai sadar, kurasakan kedua puting susuku seperti ada yang mengulum dan menyedoti dengan kuat. Vaginaku masih terasa sedikit sakit, tapi sudah tak terasa sesak, artinya Arman sudah selesai memompa liang vaginaku. Becek sekali rasanya liang vaginaku, aku tahu si brengsek itu pasti mengeluarkan spermanya di dalam rahimku . Untungnya aku sedang dalam masa tidak subur, jadi aku tak perlu takut hamil. Tapi kini aku sadar, ada dua orang sekaligus yang mengulum puting susuku, yang berarti ada orang lain selain Arman. Dan aku mulai mengenali mereka berdua ini, bahkan Arman bukan salah satu dari mereka. Ternyata Anto dan Seto yang kini sedang menyusu pada kedua payudaraku. “Jangaaaan”, aku menjerit ngeri. Aku tak bisa berbuat apa apa, kedua tanganku yang terentang ini tak bisa kugerakkan sedikitpun, sementara mereka berdua dengan santai meneruskan perbuatan mereka. “Lepaskan aku… Armaaan kamu bajingaaaan…”, aku mengumpat dalam keputus asaanku. Dan kudengar tawa yang membuatku bergidik ngeri. Kemudian aku melihat Arman masuk, dan memegang handycam. Ia merekamku! Merekamku yang sedang pasrah tak berdaya saat kedua puting susuku disedot oleh kedua kacungnya. “Biadab kamu Arman… Kamu kan sudah janji..”, aku langsung terdiam. Bajingan ini memang tak pernah berjanji apa apa. “Kenapa Elly? Kok diam? Apa aku salah? Aku memang tak pernah berjanji kalau kamu tak akan kuberikan pada mereka bukan? Hahahaha…”, Arman tertawa dengan memuakkan. Aku hanya bisa menangis. Habislah aku, aku sudah dalam cengkeraman Arman sepenuhnya. Entah seperti apa nasibku di hari hari berikutnya. Sementara kedua kacung Arman ini tertawa senang, dan mereka kembali mencucup kedua puting susuku dengan bersemangat, tak lupa tentunya mereka juga meremasi payudaraku. Beberapa saat kemudian, dengan gaya yang menjijikkan, mereka membuka mulut mereka yang penuh air susuku ke arah kamera. “Wow.. air susu Elly”, kata Arman sambil menyorot mulut kedua kacungnya. Kedua orang itu menelan air susuku. “Bagaimana rasanya Anto? Seto? Enak tidak?”, tanya Arman penasaran. “Gurih abis bos, susu amoy gini”, kata Anto. “Lebih enak dari susu sapi”, sambung Seto. Kurang ajar sekali mereka ini. Dan Arman kelihatannya penasaran, lalu ia menaruh handycamnya. “Aku juga ingin coba”, gumannya. Ia mendekati payudaraku, dan setelah memberikan beberapa jilatan yang membuatku mau tak mau merasa terangsang, tiba tiba ia sudah mencucup puting susuku. Beberapa sedotan dilakukannya, sementara aku hanya bisa mendesah keenakan. “Bos, susunya diremas”, kata Anto. “Bisa tambah banyak keluarnya”, Seto menyambung. Maka Arman menyedot puting susuku sambil meremasi payudaraku. Aku sedikit menggeliat kesakitan. Ia terus melakukannya sampai puas, sementara aku hanya bisa menggigil menahan nikmat. “Susu yang enak, Elly”, kata Arman dengan nada puas. “Nanti aku minta lagi”, sambungnya sambil kembali mengambil handycamnya. “Lanjutkan”, perintah Arman pada Anto dan Seto. Mereka berdua yang sudah melepaskan semua baju mereka hingga telanjang bulat selagi menunggu Arman mencicipi susuku. Mereka tentu saja kembali mengerubutiku dengan kesenangan. Handycam itu kembali merekamku. Kini Anto dan Seto berniat memuaskan diri mereka sendiri, bisa terlihat dari mereka mengocok penis mereka sendiri untuk makin menegangkan ereksi penis mereka. Melihat ukuran penis mereka berdua ini, aku makin ngeri. Baik panjang maupun diameternya semuanya lebih dari ukuran milik Arman. Aku berusaha mematikan semua perasaanku. Kini aku digumuli oleh dua kacung si Arman. Kedua pahaku dilebarkan oleh Anto. Aku masih terlalu lemas untuk mencoba menghindar. Akibatnya, bless… kembali liang vaginaku tertusuk oleh sebatang penis. Aku menggigit bibir, menahan segala perasaan malu dan sakit ini, air mataku terus mengalir. Handycam yang dipegang Arman terus menyorot ke arah vaginaku yang sedang dipompa oleh Anto. Mukaku rasanya panas sekali membayangkan aku sedang membintangi film porno amatir ini. Perlahan Arman mengarahkan sorotan handycamnya ke arah tubuhku bagian atas, dan sempat berhenti agak lama ketika menyorot kedua payudaraku. Seto sempat meremasi kedua payudaraku dan semua itu disorot oleh Arman. Sementara itu tubuhku harus terus menggeliat karena menerima rangsangan dua orang sekaligus. Liang vaginaku dipompa dengan gencar oleh Anto sementara kedua payudaraku diremas dengan gemas oleh Seto. Aku sendiri antara mendesah keenakan dan merintih kesakitan. Liang vaginaku masih belum beradaptasi sepenuhnya dengan ukuran penis Anto, tapi sudah mendatangkan nikmat yang membuatku serasa melayang. “Sudah… hentikaaan…”, aku mengerang dan mulai menggelepar, karena kurasakan liang vaginaku kembali ngilu dipompa segencar itu. Anto sendiri kelihatannya sudah akan berejakulasi, tubuhnya bergetar hebat saat menggenjotku, dan tak lama kemudian ia mengerang panjang dan meneriakkan namaku, “Ooouuuhhh… bu Ellyyy…”. Tubuhnya berkelojotan di atasku, dan kurasakan penisnya berdenyut keras di dalam sana.CRRROOOTTT...CCRROOTT...CRROOTT.. Beberapa semprotan lahar panas kurasakan membasahi liang vagina dan terisi lagi oleh sperma laki laki lain, dan Arman segera bergerak ke tempat yang bagus untuk menyorotan handycamnya ke arah vaginaku. Kurasakan Anto mencabut penisnya perlahan, dan Arman terus menyorot daerah vaginaku dan terlihat lelehan sperma milik Anto keluar dari lobang memekku, aku malu sekali. Gejolak yang sempat membuatku hampir orgasme kini mereda. Tapi gilanya, si Seto langsung bersiap menggilirku, ia sudah mengarahkan penisnya ke liang vaginaku. Aku memang tak bisa apa apa, hanya bisa menggigit bibir saat kurasakan liang vaginaku tertusuk oleh penisnya Seto. Hanya saja sekarang rasanya tak begitu sakit, dan setelah beberapa genjotan, Arman menyorot mukaku, karena si Anto sudah menempelkan penisnya ke mulutku. “Elly, ayo kulum”, perintah Arman. Aku hanya bisa menurut, toh aku sudah tak ada gunanya lagi membantah. Daripada aku mendapat tamparan atau siksaan lain, aku lebih baik mengikuti kemauan bedebah ini. Perlahan kubuka mulutku, dan penis Anto yang masih belepotan sperma dan cairan cintaku, menerjang masuk ke dalam mulutku. Rasanya amis dan asin, membuatku ingin muntah. Tapi aku berusaha tak memikirkan rasanya, dan ingin cepat menyelesaikan tugasku. Aku terus mengulum penis si Anto ini, kubersihkan cepat cepat dan kutelan semua sisa spermanya dan cairan cintaku sendiri. Anto yang sudah tak tahan mengerang panjang dan menarik penisnya dari mulutku. Penderitaanku belum selesai. “Buka mulutmu, Elly”, perintah Arman sambil menyorotkan handycamnya ke mulutku. “Perlahan!”, perintahnya lagi. Aku mulai membuka mulutku perlahan, dan Arman terus menyorot mulutku. “Bagus”, katanya dengan puas. Aku malu sekali, pasti aku terlihat layaknya seorang wanita nakal dalam handycam itu. Tak lama kemudian tubuhku terguncang guncang, rupanya Seto mulai menikmati liang vaginaku. Dengan bersemangat ia menggenjot liang vaginaku, sementara aku tak tahu bagaimana sekarang raut wajahku saat menahan malu dan nikmat dan disorot oleh handycam milik Arman. Panas sekali wajahku rasanya, untungya Arman kemudian ganti menyorot tubuhku bagian bawah. Kini aku tinggal memusatkan perhatianku pada si Seto. Diam diam aku melakukan gerakan kegel, sejenis gerakan menahan buang air kecil, sambil pura pura merintih keenakan, supaya Seto cepat ejakulasi dan semua ini segera berakhir. Sesuai harapanku, tak lama kemudian Seto yang terangsang habis habisan, melolong lolong dan meneriakkan namaku. “Aaaaarrrrghh… Bu Ellyyyyy…”, jeritnya dan CRROOOTTT...CRROOTT...CRROOTT..rahimku terisi lagi oleh benih laki laki lain kemudian ia menarik penisnya, tentu saja lahar panasnya langsung meleleh keluar dari lobang memekku. Arman dengan giat terus menyorot liang vaginaku yang blepotan oleh lelehan sperma yang tentunya memekku tak mampu menampung sperma kedua pemerkosaku ini. Jari tangannya ditusukkan ke liang vaginaku mengorek sisa sperma Anto dan Seto. Seto sendiri segera beranjak ke arah wajahku, aku tahu ia hendak menagih jatah servis oral dariku. Seperti tadi, Arman yang buru buru mengarahkan handycamnya ke wajahku memberikan instruksi instruksi padaku hingga membuatku kembali terlihat seperti pelacur. Tapi aku hanya bisa menurutinya, walaupun dengan hati pedih. Setelah semua selesai, Arman mematikan handycamnya. “Arman, sudah, lepaskan aku… please”, aku memohon. Tapi Arman tak menjawab, malah ia dengan bernafsu melihat ke arah payudaraku. Aku langsung tersadar dan teringat keinginan Arman tadi, yaitu ingin merasakan air susuku lagi. Dan memang benar, Arman segera melumat puting susuku, ia menyedot susuku sepuas puasnya. Aku mendesah keenakan, memang rasanya nikmat sekaligus amat merangsangku. Aku menggigit bibir, apalagi Anto ikutan melakukan hal yang sama pada puting susuku yang sebelah. Kini dua orang dewasa menyusu pada kedua payudaraku seperti bayi, dan aku hanya bisa memejamkan mata berharap mereka segera selesai. Aku melamunkan suamiku… maafkan aku Albert… aku bahkan sempat orgasme ketika diperkosa adikmu… — Tak terasa sampai si Seto juga sudah puas menyusu, dan akhirnya ikatanku dilepaskan. Lega rasanya, walaupun terasa sakit pada bekas ikatan di kedua pergelangan tanganku. Aku duduk dan mengurut kedua pergelangan tanganku, dan aku memandang Arman dengan benci sekaligus takut, karena dengan rekaman handycam itu, ia pasti akan menggunakannya untuk mengancamku agar menurutinya kelak kalau ia menginginkan tubuhku lagi. Ia tersenyum dengan penuh kemenangan ketika bersama dua kacungnya melihat hasil rekaman film porno tadi. Aku malu sekali, dan aku mencari cari pakaian luarku yang ternyata berserakan tak jauh dari tempat aku digangbang tadi. “Sudah puas kalian?”, bentakku dengan jengkel dan menahan tangis. Aku memakai pakaianku tanpa bra dan celana dalam. Keduanya memang sudah tak bisa aku pakai karena tadi direnggut paksa dari tubuhku hingga robek. Mereka tertawa tawa dan beberapa saat lamanya mereka menonton rekaman pemerkosaan terhadap diriku, kemudian Arman mematikan handycamnya. Ia menghampiriku dan tiba tiba melumat bibirku. Aku menarik wajahku ke belakang untuk melepaskan diri dari ciumannya, lalu aku menamparnya, keras sekali. “Bajingan kamu Arman! Kamu tega sekali melakukan ini semua… sekarang antarkan aku pulang!”, kataku lirih, sambil menangis. Arman mengelus pipinya yang baru kutampar keras itu dan memandangku dengan aneh. Aku bergidik ditatap oleh Arman seperti itu. Lalu Arman melangkah ke arah luar diikuti oleh kedua kacungnya. Aku mengikuti mereka, dan dengan tegang aku masuk ke dalam mobil Kijang Innova pembawa petaka itu. Aku duduk di kursi penumpang depan, Arman yang menyetir, sementara Anto dan Seto duduk di belakang. Dalam perjalanan, kami semua diam, sedangkan aku sendiri dalam ketegangan yang luar biasa, karena aku berada semobil dengan para pemerkosaku. Tapi untungnya mereka tak melecehkanku lebih lanjut, dan mobil sialan ini mengarah ke rumahku. Ketika aku turun dari mobil, aku mendengar Arman berkata, “Elly, sampai ketemu lagi, kapan kapan kita main main lagi ya”. Dengan muak aku membanting pintu mobil, dan aku segera masuk ke dalam rumah sambil menahan tangis. Aku segera melihat anakku. Agak lega melihatnya masih tertidur pulas. Aku segera mandi dan keramas, membersihkan tubuhku yang sudah ternoda oleh adik iparku yang bejat itu, yang tega menyerahkanku pada dua kacungnya. Aku memang rindu bermain cinta, tapi itu adalah dengan suamiku sendiri, bukan dengan Albert, bukan dengan mereka ini. Apalagi diperkosa seperti tadi, sakit sekali hatiku rasanya. Tanpa sadar aku kembali menangis. Aku tahu hari ini adalah hari pertama aku mengalami penghinaan seperti ini, dan ini bukan hari terakhir. Terbukti dua hari kemudian, aku mendapat kiriman DVD dari Arman, yang berisi rekaman pemerkosaan terhadap diriku oleh dua kacungnya itu, dengan sebuah surat bertuliskan “Elly, lain kali kita bermain tanpa ikatan pada kedua tanganmu… kamu pasti akan lebih menikmatinya” TAMAT TAG:guru cantik,guru seksi,cerita seks,guru ngentot murid,cantiknya guruku,cerita bokep indonesia,cerita ngentot dewasa,ibuguruku yg cantik,isep kontol murid,isep memek ibu guru,cerita seks sekolah,cerita anak muda ,gaul

Senin, 21 Mei 2012

Beberapa Cara Untuk Mempercepat Penayangan Halaman Blog

Satu hal yang terkadang menjadi momok bagi pengunjung sebuah blog adalah lamanya loading atau penayangan pada halaman yang dimaksud. Penayangan halaman yang terlalu lama bisa jadi membuat pengunjung tidak sabar dan kemudian menutup atau menghentikan akses pada halaman yang dimaksud sebelum terbuka atau dapat ditayangkan sepenuhnya. Hal seperti inilah yang perlu diantisipasi agar pengunjung tidak kapok untuk mengunjungi serta membuka halaman blog yang kita kelola. Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mensiasati masalah tersebut adalah dengan mempercepat loading atau penayangan atas halaman sebuah blog. Berdasarkan pengalaman saya dalam mengelola blog ini, untuk mempercepat loading atau penayangan halaman blog dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah dengan memperhatikan beberapa bagian terkait dengan halaman blog yang kita kelola. Dimana beberapa bagian yang dimaksud, diantaranya adalah seperti yang terdapat dalam uraian di bawah ini. Pertama, background halaman. Terkait dengan background yang digunakan sebagai latar halaman blog, sangat disarankan bila menggunakan warna solid. Dan kalaupun menggunakan gambar sebagai latar, maka usahakan agar ukuran dari gambar yang digunakan sebagai gambar tersebut sekecil mungkin. Hal ini disebabkan karena browser yang dipakai oleh pengunjung terlebih dulu akan melakukan request ke server di mana gambar tersebut disimpan, sebelum pada akhirnya ditayangkan. Berbeda halnya dengan penggunaan warna solid sebagai background. Penggunaan warna solid sebagai latar blog, secara otomatis akan dapat mempercepat penayangan halaman karena browser tidak perlu melakukan request ke server manapun, dan langsung menanganinya dengan memberikan warna solid sebagai background sesuai dengan pilihan warna yang digunakan. Kedua, penggunaan widget atau gadget blog. Beberapa tujuan dari pemasangan widget tertentu di halaman sebuah blog, diantaranya adalah untuk 'mempercantik' tampilan halaman dan juga untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam melakukan keperluan tertentu. Sebagai contoh misalnya adalah pemasangan gadget Google Friend Connect yang dapat mempermudah pengelola blog lain untuk mengikuti blog yang kita kelola. Contoh lain misalnya adalah pemasangan Facebook Like Box atau Facebook Like Button yang akan memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam mengikuti pembaruan penerbitan artikel yang dilakukan pada blog yang kita kelola melalui halaman penggemar atau Facebook Fan Page yang dapat diakses melalui akun Facebook yang mereka miliki dan gunakan. Namun, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pemasangan widget untuk blog yang dimaksud haruslah proporsional. Dalam artian dengan tetap memperhatikan kondisi atau desain halaman dan juga dengan mempertimbangkan keragaman sambungan internet yang digunakan oleh pengunjung. Sehingga dalam hal memasang widget, usahakan untuk memasang widget yang memang dirasa sangat penting dan dibutuhkan untuk ditampilkan di halaman. Jangan terlalu sedikit dan juga jangan terlalu banyak. Ketiga, pemasangan backlink. Dalam 'dunia blogging' bisa jadi kita sudah tidak asing lagi dengan istilah tukar link/banner, link exchange, tukat tautan, dan sebagainya. Nah, dalam hal pemasangan tautan atau banner yang diperuntukkan sebagai backlink, usahakan agar ditempatkan di halaman terpisah dan bukan di halaman beranda. Dan kalaupun terpaksa harus menampilkan di halaman beranda, maka tampilkan tautan backlink tersebut dalam bentuk teks link. Sedangkan untuk banner usahakan untuk tetap diletakkan di halaman terpisah, terkecuali jika memang banner yang dimaksud tidak boleh diletakkan di halaman lain dan mengharuskan untuk ditempatkan di halaman beranda. Alasannya adalah seperti penggunaan gambar sebagai background halaman. Jika banner yang dimaksudkan sebagai backlink ditempatkan di beranda, secara otomatis tiap kali kita membuka artikel yang berbeda, maka browser akan melakukan request ke beberapa server yang berbeda untuk menampilkan gambar dari banner yang terpasang di beranda. Berbeda halnya dengan bila ditempatkan pada halaman terpisah, maka request hanya akan dilakukan apabila halaman yang dimaksud dibuka. Itulah sebabnya di halaman beranda blog ini saya hanya memasang banner untuk widget DMCA, Alexa, Bloggers, dan Amung Us, karena memang beberapa widget tersebut tidak dapat berfungsi dan diverifikasi jika dipasang di halaman lain. Keempat, konten gambar. Konten yang 'memakan' bandwidth cukup besar ketika sebuah halaman dibuka adalah konten yang berwujud multimedia. Dan salah satu diantaranya adalah konten yang berbentuk gambar. Nah, agar penayangan halaman yang berisikan konten gambar tidak terlalu berat, maka sangat disarankan untuk melakukan kompresi pada gambar yang dimasukkan ke dalam sebuah artikel. Dimana alasannya pun serupa dengan penggunaan gambar sebagai background dan juga pemasangan banner sebagai backlink, dengan tujuan agar proses penayangan halaman dapat dilakukan dengan lebih cepat. Apabila dilakukan kompresi pada konten gambar, maka secara otomatis ukuran gambar akan menjadi lebih kecil, sehingga aliran data sebagai hasil atas request yang dilakukan oleh browser ke server tempat gambar tersebut disimpan tidak terlalu lama. Yang akibatnya artikel yang berisikan konten gambar yang telah dikompresi akan lebih cepat ditayangkan apabila dibandingkan dengan penayangan artikel dengan konten gambar yang tidak dikompresi, walaupun untuk konten yang sebenarnya sama. Berdasarkan uraian pengalaman saya di atas maka diharapkan pengunjung tidak lagi segera 'kabur' menutup atau memutuskan penayangan halaman blog sebelum dapat ditayangkan sepenuhnya dan kemudian kapok untuk berkunjung ke blog yang kita kelola. Dan diharapkan pula agar nantinya pengunjung semakin nyaman dalam membuka setiap artikel yang diterbitkan, karena penayangan untuk setiap halaman dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat walaupun menggunakan sambungan internet dengan badwidth rendah sekalipun. Kata kunci: mempercepat loading, penayangan halaman, mengelola blog Perihal: Beberapa Cara Untuk Mempercepat Penayangan Halaman Blog Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2012/04/beberapa-cara-untuk-mempercepat.html#ixzz1vWs8i9o7 Terimakasih bila Anda tetap menyertakan dan mencantumkan URL lengkap sumber artikel ini.

LOST SAGA MAINTENANCE

Maintenance G-Cash Service Dear Heroes, Pada hari Rabu, 23 Mei 2012 pukul 07.00 - 09.00 WIB* akan diadakan maintenance G-Cash service. Sehingga pada jam tersebut kamu tidak dapat melakukan pengisian G-Cash, membeli di G-Cash direct order, dan membeli item in game dengan G-cash Namun kamu masih bisa Login game, Website, dan Forum. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. * waktu dan lama maintenance dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. Terima kasih. penulis : [GM]LS_Joker Lost Saga

10 GAME TERBAIK PS 2

1.BULLY 2.GTA SAND ANDREAS 3.RESIDENT EVIL 4 4.PRO EVOLUTION SOCCER ALL SERIES 5.GOD OF WAR 1 & 2 6.Moto GP 03 7.FINAL FANTASY 12 8.CALL OF DUTY 9.HARVEST MOON 10.SILENT HILL ALL SERIES

Sabtu, 07 Januari 2012

Cara Membuka Situs yang Di Blokir Tanpa Software

Banyak sekali teman saya yang membuka situs Google ketika sedang main diwarnet Game online tapi tidak bisa, karena di blokir oleh Hal menjadi sangat tidak menyenangkan bukan. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan memberi tahu bagaimana cara membuka situs yang di blokir tanpa software.

PertamaKita Buka http://hidemyass.com/
Kedua Kita tinggal masukin situs apa yang sudah ke Blokir. Ke dalam kolom yang ada pada Lingkaran No. 1
Ketiga kita klik tulisan Hide MyAss yang ada pada lingkaran No.2 atau tekan enter.
Keterangan:
1 = Langkah 1 tulis alamatnya-angka
2 = Langkah 2 klik yang sudah di tunjuk

Cara Membuka Situs yang Di Blokir Tanpa Software

Banyak sekali teman saya yang membuka situs Google ketika sedang main diwarnet Game online tapi tidak bisa, karena di blokir oleh Hal menjadi sangat tidak menyenangkan bukan. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan memberi tahu bagaimana cara membuka situs yang di blokir tanpa software.

PertamaKita Buka http://hidemyass.com/
Kedua Kita tinggal masukin situs apa yang sudah ke Blokir. Ke dalam kolom yang ada pada Lingkaran No. 1
Ketiga kita klik tulisan Hide MyAss yang ada pada lingkaran No.2 atau tekan enter.

tag

cara menanmbah teman dengan cepat di fb,,,,status lucu,,status kocak,,trik satatus di like banyak orang,,sekolah,,belajar,,ujian 2012,,,kiamat 2012,,,,,,tawuran,,jablay ,,